Jumat, 05 Oktober 2012

Laporan Praktikum Biologi Pisces

                                        LAPORAN MINGGUAN PRAKTIKUM

                                                         BIOLOGI DASAR


                                                                 PISCES









                                                            NURSHOLEH
                                                               E10011128















                                                FAKULTAS PETERNAKAN
                                                    UNIVERSITAS JAMBI
                                                                   2012







Pisces

             Ahli perikanan Dr. A.L Buschkiel dalam RO. Ardiwinata (1981) menggolongkan jenis ikan karper menjadi dua golongan, yakni pertama, jenis-jenis karper yang bersisik normal dan kedua, jenis kumpai yang memiliki ukuran sisrip memanjang. Golongan pertama yakni yang bersisik normal dikelompokkan lagi menjadi dua yakni pertama kelompok ikan karper yang bersisik biasa dan kedua, bersisik kecil.
            Beberapa jenis hewan yang hidup di dalam air sering disebut dengan “fishes” Ilmu yang mempelajari tentang hewan tersebut disebut Ichthyology (Greek: ichthyes). Sering juga diberi nama Pisces (bhs. Latin). Kelas penting pada hewan yang hidup di air adalah kelas Agnatha (Lampreys dan Hagfishes), kelas Chondricthyes dan Kelas Osteichthyes. Perbedaan karakteristik antar kelas dapat di lihat pada Buku Elements of Zoology (Storer et al, 1977)
            Secara morfologis, ikan karper mempunyai bentuk tubuh agak memanjang dan memipih tegak. Mulut  terletak di ujung tengah dan dapat disembulkan. Bagian anterior mulut terdapat dua pasang sungut berukuran pendek. Secara umum, hampir seluruh tubuh ikan karper ditutupi sisik dan hanya sebagian kecil saja yang tubuhnya tidak ditutupi sisik. Sisik ikan karper berukuran relatif besar dan digolongkan dalam tipe sisik sikloid berwarna hijau, biru, merah, kuning keemasan atau kombinasi dari warna-warna tersebut sesuai dengan jenisnya.
             Dahulu tercatat ada delapan varitas ikan mas yang tersebar di beberapa daerah tanah air. Dari varitas-varitas itu sudah terbukti Namun dari semua varitas itu belum ditemukan kemurniannya berdasarkan sifat-sifat, dan morfologi dengan kelengkapan sejarahnya. Kemurnian induk ikan mas harus dikembalikan. Salah satu cara yang bisa dilakukan untuk mengembalikan kemurniannya adalah dengan melakukan persilangan-persilangan dalam (in breeding). Namun cara ini membutuhkan lebih dari enam generasi. Satu generasi membutuhkan waktu 2 tahun, yaitu waktu yang dibutuhkan untuk mendapatkan induk. Jadi cara ini membutuhkan waktu selama 12 tahun.


KEGIATAN 1
Tujuan        : Melihat Morfologi bentuk ikan mas
 



Ket :1.Mulut                                 6. Tutup insang                11.Pinnae pectrocalis
        2.Cavum oris                        7. Opergulum                   12.Pinnae analis
3.Nares externa                     8. Linea lateralis              13.Sguama (sisik)
4.Barbulae                             9. Pinnae dorsalis            14.Anus
5.Organon visus                   10. Pinnae abdominalis    15.Pinnae caudalis
Morfologi atau bentuk luar ikan pada umumnya dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :
Pada bagian kepala pelajarilah organ-organ di daerah rongga mulut (cavum oris), organon visus (mata) beserta bagian-bagiannya seperti cornea, sclera, iris dan lain-lainnya, cekung hidung (fovea nasalis) dan tutup insang (apparatus operculare) beserta bagian-bagiannya (operculum, membrana branchiostegalis, radii branchiostegii, dan branchiae.
Pada bagian truncus (badan) terdapat sisik (squama) dengan tipe-tipe ctenoid, cycloid, ganoid dan sebagainya. Selain itu terdapat sirip (pinnae), yang terdiri dari pinnae tunggal dan pinnae sepasang. Kemudian terdapat pula linea lateralis atau gurat sisi, yang membujur di sepanjang kedua sisi tubuh sampai ekor.
Ikan mas termasuk famili Cyprinidae yang mempunyai ciri-ciri umum, badan ikan mas berbentuk memanjang dan sedikit pipih ke samping (Compresed) dan mulutnya terletak di ujung tengah (terminal), dan dapat di sembulka, di bagian mulut di hiasi dua pasang sungut, yang kadang-kadang satu pasang di antaranya kurang sempurna dan warna badan sangat beragam (Susanto,2007).
Ikan mas dapat di klasifikasikan secara taksonomi (Susanto, 2007) sebagai berikut:
Filum        : Chordata
Kelas        : Pisces
Ordo        : Ostariophysi
Famili        : Cyprinidae
Genus        : Cyprinus
Species        : Cyprinus carpio
sirip-sirip ikan ada yang berpasangan dan ada yang tunggal, sirip yang tunggal merupakan anggota gerak yang bebas.





KEGIATAN 2
Tujuan                    :      Melihat bentuk sisik secara mikroskopis

   


Ada beberapa macam sisik ikan yang dikenal yaitu :
1.    Sisik kosmoid (cosmoid) Sisik kosmoid yang sesungguhnya hanya dijumpai pada ikan-ikan bangsa Crossopterygi yang telah punah. Sisik ini berlapis-lapis, di mana lapisan terdalam terbangun dari tulang yang memipih. Di atasnya berada selapis tulang yang berpembuluh darah, dan di atasnya lagi, selapis bahan serupaemail gigi yang disebut kosmin (cosmine). Kemudian di bagian terluar terdapat lapisan keratin. Ikan coelacanth memiliki semacam sisik kosmoid yang telah berkembang, yang kehilangan lapisan kosmin dan lebih tipis dari sisik kosmoid sejati.
2.    Sisik ganoid  sisik-sisis genoid ditemukan pada ikan  suku  Lepisosteidae dan Polypteridae. Sisik-sisik ini serupa dengan sisik kosmoid, dengan sebuah lapisan ganoin terletak di antara lapisan kosmin dan enamel. Sisik-sisik ini berbentuk belah ketupat, mengkilap dan keras.
3.    Sisik plakoid Sisik-sisik plakoid dimiliki oleh ikan hiu dan ikan-ikan bertulang rawan lainnya. Sisik-sisik ini memiliki struktur serupa gigi.
4.    Sisik leptoid Sisik-sisik leptoid didapati pada ikan-ikan bertulang keras, dan memiliki dua bentuk. Yakni sisik sikloid (cycloid) dan ktenoid (ctenoid).
5.    Sisik  sikloid memiliki tepi luar yang halus, dan paling umum ditemukan pada ikan-ikan yang lebih primitif yang memiliki sirip-sirip yang lembut. Misalnya adalah ikan-ikan salem dan karper.
6.    Sisik  ktenoid bergerigi di tepi luarnya, dan biasanya ditemukan pada ikan-ikan yang lebih ‘modern’ yang memiliki sirip-sirip berduri.
Sejalan dengan pertumbuhannya, sisik-sisik sikloid dan ktenoid terus bertambah lingkaran tahunnya. Sisik-sisik ini tersusun di tubuh ikan seperti genting, dengan arah menutup ke belakang. Dengan demikian memungkinkan aliran air yang lebih lancar di sekeliling tubuh dan mengurangi g



KEGIATAN 3
Tujuan            : Untuk melihat linea literalis

















           



Keterangan:

Linea lateralis merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang dapat dilihat secara langsung sebagai garis yang gelap di sepanjang kedua sisi tubuh ikan mulai dari posterior operculum sampai pangkal ekor (peduncle). Pada linea lateralis terdapat lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan sistem canal yang menampung sel-sel sensori dan pembuluh syaraf.
         Linea lateralis sangat penting keberadaannya sebagai organ sensori ikan yang dapat mendeteksi perubahan gelombang air dan listrik. Selain itu, linea lateralis juga juga berfungsi sebagai echo-location yang membantu ikan untuk mengidentifikasi lingkungan sekitarnnya.
Pada beberapa jenis ikan, termasuk golongan Characin, linea lateralis merupakan satu garis panjang yang tidak terputus. Sedangkan pada kelompok ikan Cichlidae, linea lateralis yang dimiliki merupakan garis panjang yang terputus menjadi dua dengan potongan kedua berada di bagian bawah potongan pertama.
















KEGIATAN 4
Tujuan     :  Melihat organ – organ yang terdapat di dalam rongga dada dan                
                   perut








SISTEM DIGESTORIUM
Sistem ini terdiri atas dua bagian yaitu tractus digestivus (saluran pencernaan ) dan glandula digestoria.
•    Tractus digestivus terdiri atas bagian dan organ-organ sebagai berikut:
•    Cavum oris (rongga mulut), didalamnya terdapat :
•    Lingua (lidah), kecil sekali
•    Dentes (gigi-gigi), terdapat pada tulang – os sub pharingiale, yaitu tulang yang terbentuk dari arcus branchialis (lengkung insang) yang terakhir.
Jika mengunyah gigi ini akan beradu dengan langit-langit (schlundknopf / schlundknochen / tulang penelan).
•    Oesophagus (batang tenggorok),berbentuk seperti kerucut.
•    Intestinum (usus), berbelit-belit, belum ada pembagian yang jelas.
•    Anus (dubur).
•    Vesica fellea (kandung empedu), di bawah (ventral) dari oesophagus.
•    Glandula digestoria (kelenjar-kelenjar pencernaan makanan), yaitu :
•    Hepar (hati), warna kemerahan.
•    Pancreas, tidak jelas kelihatan.




















KEGIATAN 5
Tujuan     :  Melihat organ – organ yang terdapat di dalam rongga dada dan                
                   perut

      




KETERANGAN
Pada kegiatan lima yakni melihat sistem musculus tubuh ikan mas. Musculus ikan mas tersebut memiliki bagian myomore, septum horizontal, myocomote, musculi hipaxialis, musculi apexialis. Musculus yang berjenjen dan mengandung granan, yang selalu menghantar arus informasi untuk pengendalian gerak pada pisces, Hofstede.A,E, (1953).





































KEGIATAN 6
Tujuan     :  Mengamati Apparatus Respiratorius ikan mas

       























KETERANGAN

TRACTUS RESPIRATORIUS (ALAT-ALAT PERNAFASAN)
Apparatus respiratorius terdiri atas
•    valvula respiratoria
•    branchiae dan
•    operculum.
Pisces bernafas dengan ingsang (branchia).Branchiae mempunyai bagian-bagian:
•    Arcus branchialis, terdiri dari tulang rawan, mempunyai gigi-gigi insang.
•    Hemibranchii (daun insang), keseluruhannya disebut holobranchii.



































KEGIATAN 7
Tujuan     :  Mengamati Enchepalon ikan mas

   
















KETERANGAN
Encephalon (Otak)
Tulang pada bagian dorsal caput dibuka dengan menyayatnya memakai scalpel. Maka otak akan tampak di dalam cavum cranium (ruang tengkorak).
Encephalon terbagi atas telencephalon, diencephlaon, mesencephlaon, metencephalon dan myelencephalon (kemudian tumbuh menjadi medulla oblongata). Dari encephalon keluar 10 pasang nervi cranialis yaitu n. olfactorius, n. opticus, n. oculomotorius, n. trochlearis, n. trigeminus, n. abduscens, n. facialis, n. vestibularis, n. glossopharyngeus dan n. vagus.
Bagian-bagian dari otak adalah :
-    Cerebrum (Hemispherium cerebri), otak besar. Di depannya terdapat lobus olfaktorius yang memberi syaraf ke hidung, yaitu nervu olfaktorius, dan berakhir pada ujung yang membulat atau bulbus olfaktorius.
-    Epiphyse (kelenjar), kecil, terletak dorso-caudal dari cerebrum.
-    Mesenchepalon atau lobus opticus, sebagai tonjolan yang bulat.
-    Cerebellum (otak kecil), letaknya di belakang mesenchepalon, memanjang ke arah transversal.
-    Medula oblongata, pada bagian dorsalnya ada lekukan yang berbentuk segi tiga atau fossa rhomboidea, dan melanjutkan diri ke medulla spinalis
-    Medula spinalis (sumsum tulang belakang).
-    Perhatikan juga bagian-bagian lapisan selaput otak, jumlah nervi cranialis, chiasma nervi optici dan lain-lainnya.











DAFTAR PUSTAKA


Agus rohdianto.2005.analisis financial usaha dan system
Akuakultur,S. 1977. Tata produksi perikanan. Bandung : Penerbit Erlangga
Nursholeh.2011.laporan praktikum biologi. Jambi. Fapetunja

Williamson. 1965. Pemeliharaan ikan mas (tambera). Jakarta : Erlangga
Yusuf.1992.anatomi hewan.yudistira:Jakarta


Di Poskan Oleh : Nursholeh, Fakultas Peternakan Universitas Jambi
Contact Person : 0815 3215 6677